Makam Sunan Pojok: Tempat Peristirahatan Pangeran Surobahu Abdul Rohim

sumber gambar: tabayuna.com

Makam Sunan Pojok yang terletak di jantung Kota Blora, tepatnya di sebelah selatan alun-alun Kota Blora, adalah tempat peristirahatan terakhir seorang tokoh penting, Pangeran Surobahu Abdul Rohim. Beliau dikenal juga dengan sebutan Pangeran Pojok. Nama beliau diabadikan karena jasa-jasanya yang besar bagi masyarakat setempat. Pangeran Surobahu Abdul Rohim adalah seorang perwira di Kerajaan Mataram yang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan wilayah kerajaan.

Pangeran Surobahu Abdul Rohim dikenal atas keberhasilannya dalam memadamkan kerusuhan di pesisir utara, tepatnya di Tuban. Tindakan heroiknya ini membuatnya dihormati dan diakui sebagai salah satu pahlawan lokal. Namun, sekembalinya dari tugas berat tersebut, beliau jatuh sakit. Meski berbagai usaha telah dilakukan untuk menyembuhkannya, beliau akhirnya meninggal dunia di Desa Pojok, Blora.

Kepergian Pangeran Surobahu Abdul Rohim meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Blora. Namun, jasa-jasanya terus dikenang dan dihormati. Makamnya yang terletak di Desa Pojok menjadi tempat ziarah dan peringatan bagi masyarakat yang ingin mengenang keberanian dan pengabdiannya. Hingga kini, makam beliau masih dipelihara dengan baik oleh masyarakat setempat, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa beliau.

Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya, putra Pangeran Surobahu Abdul Rohim yang bernama Jaya Dipa diangkat menjadi Bupati Blora pertama dari dinasti Surobahu Abdul Rohim. Kepemimpinan Jaya Dipa diteruskan oleh putranya, Jaya Wirya, yang juga memberikan kontribusi besar bagi perkembangan Blora. Setelah Jaya Wirya wafat, posisinya digantikan oleh Jaya Kusuma, yang melanjutkan tradisi kepemimpinan keluarga tersebut.

Pada bulan Suro, makam ini menjadi pusat kegiatan peringatan dengan diadakannya acara Khol yang dihadiri oleh peziarah dari berbagai wilayah di Blora. Acara ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk mengenang jasa-jasa Pangeran Surobahu Abdul Rohim dan keluarganya, serta mempererat tali silaturahmi antarwarga. Tradisi ini terus dipertahankan sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas perjuangan dan pengabdian keluarga Surobahu Abdul Rohim.