SEPAKBOLA UNTUK KEPENTINGAN AMAL DI BLORA PADA MASA KOLONIAL HINDIA BELANDA

 

Sumber gambar: blorakab.go.id

Sepakbola merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua tim dimana masing-masing tim berisi 11 pemain. Olahraga ini dimainkan dalam lapangan yang memiliki ukuran panjang minimal 90 meter sampai maksimal 120 meter. Sedangkan lebar lapangan memiliki ukuran minimal 45 meter sampai maksimal 90 meter. Tujuan dari permainan ini adalah mencetak gol ke gawang lawan sebanyak-banyaknya. Pada masa sekarang ini, sepakbola telah menjadi olahraga yang sangat populer di seluruh dunia. Di Indonesia sepakbola menjadi olahraga yang sangat digemari. Bahkan ada organisasi yang mengurusi bidang sepakbola di Indonesia yaitu PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). 

Namun mungkin kita belum banyak mengetahui tentang sepakbola pada masa kolonial Hindia Belanda. Di daerah Blora sendiri berbagai pertandingan sepakbola pada masa kolonial Hindia Belanda telah dilaksanakan. Penyelenggaraan pertandingan atau kompetisi sepakbola di Blora ternyata memiliki tujuan daripada hanya sekadar menyelenggarakan pertandingan saja yaitu untuk kepentingan amal. Salah satu peristiwa yang terjadi pada masa itu ketika Dewan Petroleum Vosthal Club memiliki rencana untuk mengadakan pertandingan sepakbola dengan mendatangkan tim sepakbola dari Blora dan Semarang yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 September 1929. Pertandingan ini diadakan di lapangan olahraga P.V.C. Jadwal pertandingan ini sendiri yaitu pada tanggal 14 September akan mempertemukan Tim Sepakbola Blora menghadapi P.V.C. Sedangkan pada tanggal 15 September akan diadakan pertandingan antara Jong Java Semarang melawan Tim Cepu. Pertandingan ini digelar untuk kepentingan amal, dimana hasil keuntungan dari pertandingan tersebut akan disumbangkan kepada para korban kebakaran (Lokomotif, 10 September 1929). 

Pada hari Minggu tanggal 9 Januari 1938 akan diadakan pertandingan sepakbola di lapangan klub sepakbola Blorasche. Hasil dari pertandingan amal ini akan disumbangkan kepada penderita penyakit kusta di wilayah Blora (Majalah Perdagangan Umum Hindia Belanda, 7 Januari 1938).  

Dari berbagai peristiwa tersebut menunjukkan pengaruh positif dari sepakbola. Sepakbola menjadi suatu sarana kepedulian terhadap masyarakat yang sedang mengalami bencana terutama di daerah Blora pada masa kolonial Hindia Belanda. ***


Penulis:

Muh Thofa Rouf Rifqi Hakim 

 

 

REFERENSI 

7 Januari 1938. Majalah Perdagangan Umum Hindia Belanda. https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB19:000476005:mpeg21:p00007 

10 September 1929. Lokomotif. https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB23:001741022:mpeg21:p00010